Hadir di Pertemuan G7, Zelensky Bakal Tagih Bantuan Senjata Baru untuk Lawan Rusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bakal menghadiri pertemuan G7 yang akan dilaksanakan pada mendatang di Italia Selatan.
Zelensky akan menagih janji negara-negara sekutu dalam menyediakan senjata jarak jauh yang memungkinkan pasukannya menyerang Rusia dalam perbatasannya.
Advertisement
Hal ini diungkapkan oleh sumber yang mengetahui permasalahan tersebut. Adapun, kemunculan Zelensky ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut di pertemuan G7.
BACA JUGA: Presiden Ukraina Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia
Sebelumnya, dia mengikuti pertemuan tahunan para pemimpin dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS, dan Uni Eropa.
Pada tahun ini, taruhannya akan menjadi lebih tinggi, setelah Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui bantuan baru sebesar US$61 miliar atau sekitar Rp982 triliun untuk Ukraina, namun ada keraguan besar apakah mereka akan melakukannya lagi setelah tahap terakhir habis.
Zelensky mendesak Barat mengirim senjata jarak jauh yang memungkinkan pasukannya menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia. Pejabat Barat khawatir hal ini akan membuat Rusia marah dan memicu serangan terhadap negara-negara NATO.
Adapun, Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi Rusia meskipun ada kegelisahan dari AS dan sekutu lainnya.
BACA JUGA: Pria di Moskow Didenda Akibat Rambutnya Dicat Warna Kuning dan Biru, Ini Sebabnya
“Mereka ingin Ukraina menang dengan cara yang tidak membuat Rusia kalah,” jelas Zelensky kepada wartawan pekan lalu, seperti dikutip dari Bloomberg pada Jumat (24/5/2024).
Menurutnya, hal tersebut akan menimbulkan kerugian dengan konsekuensi dan geopolitik yang tidak dapat diprediksi.
Kemudian, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Biden untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata dan amunisi AS untuk menargetkan lokasi peluncuran rudal dan artileri Rusia di seberang perbatasan.
Pandangan tersebut juga mendapatkan banyak pendukung dari luar pemerintah. Contohnya, pada 19 Mei 2024, mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan bahwa target seperti itu seharusnya menjadi “permainan yang adil.”
Nuland, dalam acara This Week with George Stephanopoulos di ABC News, berpendapat bahwa sudah waktunya untuk melakukan langkah tersebut, lantaran Rusia jelas-jelas telah meningkatkan perang ini.
“Ini adalah waktunya untuk memberi Ukraina lebih banyak bantuan untuk menghantam pangkalan-pangkalan di dalam Rusia,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cak Lontong Mengklaim Kemenangan di Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Disebut Satu Putaran
- Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024, Jagoan PDIP Kalah di Empat Provinsi Besar
- Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Dimulai per Hari Ini
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis 28 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 18 Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Munaslub 2024, Ini Alasannya
- KRI Wahidin Sudirohusodo-991 Tuntaskan Misi Kemanusiaan di Negara Pasifik Selatan
- Menteri Perumahan Maruarar Sirait Akan Tingkatkan Target KPR Skema FLPP
- Ekonom Prediksi Kenaikan PPN 12 Akan Menambah Penerimaan Negara Rp 75 Triliun
- Presiden Prabowo Minta Menteri Kaji Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Jakarta-Cirebon
- 50 Ribu UMKM Masuk Ekosistem Tender BUMN di Bawah Rp15 Miliar
- Apindo: Penetapan UMP 2025 Harus Mengakomodasi Berbagai Kepentingan
Advertisement
Advertisement